azzie

azzie

Jumat, 31 Oktober 2014

TJD Solo, Kecepatan Bukan Segalanya



Halo pecinta dunia bis, dimanapun anda berada, kali ini saya akan menceritakan touring jarak dekat (TJD) Semarang – Solo di hari Jumat 31 Oktober 2014. Sebenarnya banyak cerita yg belum saya ceritakan, mulai tour ke Maospati, Jakarta, Solo, Jogja hingga tour Bungurasih, Surabaya. Yak kembali ke cerita yg sebenarnya, kali ini saya bersama teman karib dan seperjuangan sebut saja cungkring memang sedang galau, akhirnya memutuskan untuk touring dan “mencoba” joknya PO. Raya yg katanya lebar, maklum untuk perjalanan Solo –Semarang sudah terbiasa naik Sumber Group atau Safari Group. Sempat tertunda sehari, akhirnya touring dilaksanakan juga, pukul 09.48 kami menunggu di spot biasa yakni agen Shuttle Sumber Alam di Karangjati, tanya timmer Taruna/Safari ternyata masih ada sekitar 7 Taruna lagi. Yaah, akhirnya nunggu sekitar 1 jam.
Sekitar pukul 10.38 datanglah sesosok putih besar berlivery merah oranye, yap itulah Raya berbody Discovery Karoseri Laksana berplat AD 1550 AR. Okelah naik juga dengan membayar tarif Rp.20.000 untuk jarak Karangjati-Solo, dan ternyata benar saja joknya empuk, lebar dan cocok untuk bobok mania.
Raya 1550 AR, Seat 2-2
 Minusnya satu sih yaitu akses jalan tengahnya jadi sempit, tapi overall sip untuk perjalanan jauh ditambah dengan dinginnya AC thermo king khas Raya. Tidak berselang lama bus langsung fight dengan Taruna AD 1568 BD berbody Marcopolo Morodadi Prima, hal ini terjadi sampai terminal Bawen saja, selepas itu jalan seperti biasa. Oh iya, kami duduk di tengah walau belakang sopir kosong karena kami bukan penggila hotseat seperti penggemar bis sekarang yg katanya kalau gak hotseat gak bismania sejati. Perjalanan begitu nyaman dan kembali bertemu Taruna 68 BD di Boyolali, setelah terminal 68 BD tersusul dan Raya di depan. Hingga tak terasa sampai Kota Solo dan sampai terminal Tirtonadi sekitar pukul 12.12 dan langsung bergegas menuju masjid untuk menunaikan shalat jumat.
Setelah shalat, kami menuju shelter pemberangkatan bus di pintu keluar terlihat di sana PO. Sugeng Rahayu W 7805 UY berbody Old Legacy Karoseri Laksana terparkir untuk menunggu giliran shelter pemberangkatan (Solo Barat 13.35). waktu saat itu menunjukkan pukul 13.11, kembali datang SR Semarang W 7102 UZ body Discovery. Ternyata kondisi jalan yang lengang membuat bus – bus Jawa Timuran lebih cepat masuk terminal Tirtonadi. 
Solo barat 13.35
Akhirnya pukul 13.28 bus diparkirkan di shelter pemberangkatan dan kami berdua naik, kebetulan tempat duduk depan kosong akhirnya kami duduk depan belakang kernet. Kali ini adalah jatah Mas Mulyo dan kernet Mas Basuki. Pukul 13.41 bus berangkat menuju Semarang. Ciri khas mas Mulyo memegang kendali stir kembali terlihat, dengan kecepatan 60-90km/jam goyangan begitu terasa dengan skill “nyetik”nya tak lupa candaan khasnya yg selalu menjadi pelepas kantuk di jalan.
Dari tirtonadi hingga terminal Kartosuro hanya melawan Putra Remaja body Evonext NA 1521 Intercooler. Setelah itu kembali mengovertake Sumba Putra di Ngasem dan di bangjo Pengging. Tak sampai disitu Gajah Mungkur pun diovertake di Teras. Pukul 14.28 sampai di terminal Boyolali dan tidak masuk terminal. Lepas terminal Tunggal Daya Putra pun dilalap tanpa perlawanan dengan memaksakan jalur kanan (kress). Pukul 14.41 memasuki sruwen dan terlihat Rajawali coklat dan Agra Mas jetbus hd 2 BM 037. Sebelum masuk tingkir kedua bus tersebut dapat didahului. Sebenarnya mas Mulyo terbiasa mendahului rekan jalanannya di depan seperti Raya 50 AR dan 75 AR, serta Taruna 68 BD, namun kali ini tidak karena kondisi jalan agak padat dan ada sedikit trouble disana. Akhirnya pukul 15.36 sampai di Karangjati kembali, tak lupa ucapan terimakasih kepada kru yang telah bertugas hari itu.
Untuk para pelaju, monggo dicoba 7805 UY ini baik driver pak Dwi atau mas Mulyo sama-sama recomended untuk roster 1. Memang bus ini terkenal raja perpal, namun sekali naik Semarang dapat dibuktikan. Salam Silver Biru, di luar kita saudara di aspal kita teman seperjuangan. SGJS Family

Rabu, 12 Februari 2014

I'm Not Driving Fast, Just Keep Safety (Setengah Touring Semarang-Solo-Jogja)



model : PO. Sugeng Rahayu W 7805 UY SBY-SOLO-SMG,tapi yg touring lupa gak bawa kamera.kasih ini aja ya? hehehehe


Setelah jumat sore pulang dari Jogja ke rumah di Karangjati (Semarang) nyoba ikut patas Nusantara HS 009, sekarang saatnya kembali ke kebiasaan lama. Yakni memilih jalur Semarang – Solo – Yogyakarta. Tentunya jalur ini penuh tantangan dengan aksi bus – bus yg bisa memanjakan mata. Selain itu lewat sini lebih murah ongkosnya daripada harus naik patas ataupun ekonomi jurusan Jogja – Semarang.
Singkat cerita saat itu waktu mau balik ke rumah pakde di Jogja (ceritanya nginep karena magang di BKN Jogja) dipaksa buat bawa oleh – oleh. Alhasil nurut aja karena sudah dipaksa. Berangkat ke nissin emporium di Babadan sekitar jam 15.00. Setelah memilih oleh2 dan langsung packing barang bawaan, diantarlah aku ke pinggir jalan buat nyetop bis, jam segini ya dapetnya PO. Safari, pikirku. Saat menuju ke pinggir jalan, eehh discovery nya Safari lewat. Hmm ya belakangnya aja pikirku, eh ternyata legacy maunya yg SR-1 sih. Nunggu belakangnya eh legacy juga, akhirnya naik yg belakangnya lagi yaitu PO. Safari (AC LUX, Legacy Hino AK-8) lupa platnya :D, yg jelas depannya yg saya naikin itu platnya 45 AB. Pamitan dulu sama ortu yg agak marah karena saya lebih suka ke Jogja lewat Solo dulu, pengennya ortu sih naik patas Jogja aja..hehe. Naik ke bus dan duduk di kursi baris 2 sebelah kiri 15.49 start dari Babadan dengan ongkos Rp.20.000, saya kira ini akan menjadi “it’s show time nya” , eh ternyata antara harapan dan kenyataan berbeda jauh (das sein das sollen bahasa kerennya) karena sopir males ngejar depannya (katanya ngirit solar sama capek juga katanya, padahal jamnya mepet, Cuma 2 menit). Akhirnya dengan perasaan kecewa ya tetep nerima, namanya juga penumpang bukan drivernya. Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan (biasanya 2 jam bisa sih kalo naik Selamat Group a.ka Sumber Kencono),dengan perasaan bosen di bus akhirnya saya landing di Terminal Tirtonadi Solo (pukul 19.00). Milih turun terminal tuh enaknya ga berdiri di bis ntar, maklum bawa bawaan berat :D , daripada harus turun di Kartasura yg pasti bisnya udah penuh.
Setelah turun langsung ke shelter pemberangkatan bus ke Jogja di arah barat terminal buat nunggu bus idola (PO. Sugeng Rahayu/Sumber Selamat a.k.a Sumber Kencono). Sambil buka jadwal pemberangkatan SR/SS di HP juga sambil nunggu SR/SS. Pengennya sih dapet yg Legacy W 7016 UZ, eh ternyata udah lewat. Nunggu belakangnya penuh W 7432 UY, akhirnya dapet W 7017 UZ (Legacy,Hino AK-8) yg lagi istirahat nyelah. Gak biasanya sih nyelah biasanya langsung berangkat. Setelah naik dapet hot seat baris nomor 1 sebelah kiri sebelahnya cewek manis :D (biasanya sebelahan sama orang tua mulu) lumayan lah rejeki kali ini. Cuma 1 menit eh kru nya langsung berlarian naik ke bis buat lanjut perjalanan, ternyata belakangnya W 7505 UY (Nucleus 3, Hino AK-8) menyodok 17 UZ. Dengan sigap langsung keluar terminal dengan manuver khasnya. Saat itu menunjukkan pukul 19.12, dalam hati merasa senang karena inilah seni bus yg sebenarnya sudah dimulai. Setelah membayar ongkos Rp.9.000 non Kartu Langganan (KL) karena kalo pake KL potongan ke Jogja Cuma Rp. 500 :D , saya duduk manis tanpa menyapa sebelah saya karena udah dapet tontonan yg sebenarnya (bus race.red). Lanjut ke arena, keluar terminal tirtonadi sampai Kartosuro masih ditempel ketat sama 05 UY, driver cukup tenang dengan bawaan yg halus dan tidak menghentak menjadikan penumpang tenang termasuk saya yg nyaman menikmati skill driver 17 UZ yg saya terka berumur 45 tahun an dengan perawakan agak gemuk  dan berkumis sedangkan assistennya yg berumur sekitar 35an dengan badan cukup berisi. Setelah masuk di kompleks TNI Kartasura (kalo gak salah kandang menjangan) 05 UY tertinggal jauh, tapi hampir memasuki Klaten akhirnya tersusul juga di trafficlight. 05 UY semakin tidak terlihat karena sering ngeblong di trafficlight sedangkan 17 UZ masih terhitung safety dan sering terhambat sepeda motor dan akhirnya 05 UY di depan 17 UZ dan dibelakang 32 UY. Memasuki daerah Penggung,Klaten W 7432 UY mulai terlihat (padahal selisih hampir 20 menit) berarti 05 UY memimpin di pole position. Setelah mengejar beberapa lama, akhirnya 32 tersusul dengan posisi angkatan pertama setelah menurunkan penumpang, artinya tanpa perlawanan.
Di depannya menanti 2 unit Rosalia Indah kelas eksekutif yg satu MB OH 1626, sedangkan 05 UY belum terlihat. Dalam hati “gila, nucleusnya cepet amat”. Setelah itu pertunjukan antara 17 UZ dengan duo Rosin dimulai, dengan pertarungan keras Rosin tidak bisa didahului karena sering sekali 17 UZ berhenti untuk menurunkan penumpang, setali tiga uang dengan 05 UY. Akhirnya duo rosin berada di depan.Memasuki kota Klaten, 05 UY mulai terlihat. Kali ini giliran 17 UZ yg menempel ketat. Keadaan mulai macet, 05 ambil jalur kiri dan 17 ambil kanan dan bersebelahan, co-driver 17 bilang ke driver 05 kalau bagasinya 05 lupa gak ditutup,namun tidak digubris karena mungkin itu hanya akal-akalan kru 17 UZ pikir kru 05 UY.  Saat di trafficlight Klaten, bus harus ambil kiri karena bus dilarang masuk kota dan harus lewat jalur lingkar. Disini 05 UY tersendat kendaraan yg tidak tahu kalau ke kiri jalan terus. Akhirnya 17 ada di depan, namun saya kaget setelah bus saya menghidupkan lampu sein kiri dan memberi jalan pada 05. Akhirnya 05 mengambil alih pole position.
Sesampainya di perlintasan kereta kedua kalau dari arah Solo, semua kendaraan berhenti karena palang kereta diturunkan untuk memberi jalan kepada kereta. Di situ ada duo rosin dan 05 UY yg sudah stay. Dengan mengambil jalur kanan, SS (Sumber Selamat 05 UY) dan duo Rosin di asapin oleh 17 UZ. Setelah palang diangkat karena kereta sudah berlalu, 17 UZ langsung ambil kiri dan berusaha menjauh dari kejaran duo Rosin dan 05 UY. Setelah beberapa lama dan tidak ada bus yg bisa diajak bermain skill, akhirnya saya tiba di Kota Yogyakarta. Saya saat itu turun di Fly Over Janti di ring road selatan pukul 20.40 (Cuma 1jam 28menit dari Solo ke Jogja, dan ini rekor yg saya alami) :D, tak lupa saya mengucapkan terimakasih pada kru 17 UZ yg telah memberikan servis memuaskan pada jiwa pecinta bis di diri saya..hehe. kru 17 UZ pun membalasnya dengan ucapan “sama-sama mas” dan akhirnya bus melanjutkan ke perjalanan akhir di terminal Giwangan Yogyakarta. Dalam hati saya sangat puas, meskipun berangkat ke Solo dapet yg slow but sure, namun perjalanan ke Jogja dapet real show time but feel safety. Menunggu jemputan di Indomaret janti, akhirnya pukul 20.52 7505 UY lewat disusul 7432 UY pukul 20.54. dalam hati “hari ini tepat banget bareng 17 UZ” alhamdulilah jiwa bis ini terpuaskan oleh aksi 17 UZ yg tak kusangka memberikan pertunjukan yg saya harapkan walau nyalipnya di saat ibarat orang yg sedang bangun di dahului namun skill untuk menempel bus di depannya dan mengejar yg sudah jauh itu sungguh mengagumkan. Dengan average speed sekitar 80-90km dengan top speed mungkin 100an lebih, saya tak mengira driver sangat tenang, mungkin karena pengalaman mungkin..hehe. Tentunya dalam perjalanan setengah touring ini tanpa memasang status alay di media sosial yg sering diposting oleh pecinta bis yg katanya “bismania” atau apalah yg katanya mania yg sedang on board di bus. Salam silver-biru SGLoverz. #bukanmaniaalay.