model : PO. Sugeng Rahayu W 7805 UY SBY-SOLO-SMG,tapi yg touring lupa gak bawa kamera.kasih ini aja ya? hehehehe |
Setelah jumat sore pulang dari
Jogja ke rumah di Karangjati (Semarang) nyoba ikut patas Nusantara HS 009,
sekarang saatnya kembali ke kebiasaan lama. Yakni memilih jalur Semarang – Solo
– Yogyakarta. Tentunya jalur ini penuh tantangan dengan aksi bus – bus yg bisa
memanjakan mata. Selain itu lewat sini lebih murah ongkosnya daripada harus
naik patas ataupun ekonomi jurusan Jogja – Semarang.
Singkat cerita saat itu waktu mau
balik ke rumah pakde di Jogja (ceritanya nginep karena magang di BKN Jogja)
dipaksa buat bawa oleh – oleh. Alhasil nurut aja karena sudah dipaksa. Berangkat
ke nissin emporium di Babadan sekitar jam 15.00. Setelah memilih oleh2 dan
langsung packing barang bawaan, diantarlah aku ke pinggir jalan buat nyetop
bis, jam segini ya dapetnya PO. Safari, pikirku. Saat menuju ke pinggir jalan,
eehh discovery nya Safari lewat. Hmm ya belakangnya aja pikirku, eh ternyata
legacy maunya yg SR-1 sih. Nunggu belakangnya eh legacy juga, akhirnya naik yg
belakangnya lagi yaitu PO. Safari (AC LUX, Legacy Hino AK-8) lupa platnya :D,
yg jelas depannya yg saya naikin itu platnya 45 AB. Pamitan dulu sama ortu yg
agak marah karena saya lebih suka ke Jogja lewat Solo dulu, pengennya ortu sih
naik patas Jogja aja..hehe. Naik ke bus dan duduk di kursi baris 2 sebelah kiri
15.49 start dari Babadan dengan ongkos Rp.20.000, saya kira ini akan menjadi “it’s
show time nya” , eh ternyata antara harapan dan kenyataan berbeda jauh (das
sein das sollen bahasa kerennya) karena sopir males ngejar depannya (katanya
ngirit solar sama capek juga katanya, padahal jamnya mepet, Cuma 2 menit). Akhirnya
dengan perasaan kecewa ya tetep nerima, namanya juga penumpang bukan drivernya.
Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan (biasanya 2 jam bisa sih kalo naik
Selamat Group a.ka Sumber Kencono),dengan perasaan bosen di bus akhirnya saya landing
di Terminal Tirtonadi Solo (pukul 19.00). Milih turun terminal tuh enaknya ga
berdiri di bis ntar, maklum bawa bawaan berat :D , daripada harus turun di
Kartasura yg pasti bisnya udah penuh.
Setelah turun langsung ke shelter
pemberangkatan bus ke Jogja di arah barat terminal buat nunggu bus idola (PO.
Sugeng Rahayu/Sumber Selamat a.k.a Sumber Kencono). Sambil buka jadwal
pemberangkatan SR/SS di HP juga sambil nunggu SR/SS. Pengennya sih dapet yg
Legacy W 7016 UZ, eh ternyata udah lewat. Nunggu belakangnya penuh W 7432 UY,
akhirnya dapet W 7017 UZ (Legacy,Hino AK-8) yg lagi istirahat nyelah. Gak biasanya
sih nyelah biasanya langsung berangkat. Setelah naik dapet hot seat baris nomor
1 sebelah kiri sebelahnya cewek manis :D (biasanya sebelahan sama orang tua
mulu) lumayan lah rejeki kali ini. Cuma 1 menit eh kru nya langsung berlarian
naik ke bis buat lanjut perjalanan, ternyata belakangnya W 7505 UY (Nucleus 3,
Hino AK-8) menyodok 17 UZ. Dengan sigap langsung keluar terminal dengan manuver
khasnya. Saat itu menunjukkan pukul 19.12, dalam hati merasa senang karena
inilah seni bus yg sebenarnya sudah dimulai. Setelah membayar ongkos Rp.9.000
non Kartu Langganan (KL) karena kalo pake KL potongan ke Jogja Cuma Rp. 500 :D
, saya duduk manis tanpa menyapa sebelah saya karena udah dapet tontonan yg
sebenarnya (bus race.red). Lanjut ke arena, keluar terminal tirtonadi sampai
Kartosuro masih ditempel ketat sama 05 UY, driver cukup tenang dengan bawaan yg
halus dan tidak menghentak menjadikan penumpang tenang termasuk saya yg nyaman
menikmati skill driver 17 UZ yg saya terka berumur 45 tahun an dengan perawakan
agak gemuk dan berkumis sedangkan
assistennya yg berumur sekitar 35an dengan badan cukup berisi. Setelah masuk di
kompleks TNI Kartasura (kalo gak salah kandang menjangan) 05 UY tertinggal
jauh, tapi hampir memasuki Klaten akhirnya tersusul juga di trafficlight. 05 UY
semakin tidak terlihat karena sering ngeblong di trafficlight sedangkan 17 UZ
masih terhitung safety dan sering terhambat sepeda motor dan akhirnya 05 UY di
depan 17 UZ dan dibelakang 32 UY. Memasuki daerah Penggung,Klaten W 7432 UY
mulai terlihat (padahal selisih hampir 20 menit) berarti 05 UY memimpin di pole
position. Setelah mengejar beberapa lama, akhirnya 32 tersusul dengan posisi
angkatan pertama setelah menurunkan penumpang, artinya tanpa perlawanan.
Di depannya menanti 2 unit
Rosalia Indah kelas eksekutif yg satu MB OH 1626, sedangkan 05 UY belum
terlihat. Dalam hati “gila, nucleusnya cepet amat”. Setelah itu pertunjukan
antara 17 UZ dengan duo Rosin dimulai, dengan pertarungan keras Rosin tidak
bisa didahului karena sering sekali 17 UZ berhenti untuk menurunkan penumpang,
setali tiga uang dengan 05 UY. Akhirnya duo rosin berada di depan.Memasuki kota
Klaten, 05 UY mulai terlihat. Kali ini giliran 17 UZ yg menempel ketat. Keadaan
mulai macet, 05 ambil jalur kiri dan 17 ambil kanan dan bersebelahan, co-driver
17 bilang ke driver 05 kalau bagasinya 05 lupa gak ditutup,namun tidak digubris
karena mungkin itu hanya akal-akalan kru 17 UZ pikir kru 05 UY. Saat di trafficlight Klaten, bus harus ambil
kiri karena bus dilarang masuk kota dan harus lewat jalur lingkar. Disini 05 UY
tersendat kendaraan yg tidak tahu kalau ke kiri jalan terus. Akhirnya 17 ada di
depan, namun saya kaget setelah bus saya menghidupkan lampu sein kiri dan
memberi jalan pada 05. Akhirnya 05 mengambil alih pole position.
Sesampainya di perlintasan kereta
kedua kalau dari arah Solo, semua kendaraan berhenti karena palang kereta
diturunkan untuk memberi jalan kepada kereta. Di situ ada duo rosin dan 05 UY
yg sudah stay. Dengan mengambil jalur kanan, SS (Sumber Selamat 05 UY) dan duo
Rosin di asapin oleh 17 UZ. Setelah palang diangkat karena kereta sudah
berlalu, 17 UZ langsung ambil kiri dan berusaha menjauh dari kejaran duo Rosin
dan 05 UY. Setelah beberapa lama dan tidak ada bus yg bisa diajak bermain
skill, akhirnya saya tiba di Kota Yogyakarta. Saya saat itu turun di Fly Over
Janti di ring road selatan pukul 20.40 (Cuma 1jam 28menit dari Solo ke Jogja,
dan ini rekor yg saya alami) :D, tak lupa saya mengucapkan terimakasih pada kru
17 UZ yg telah memberikan servis memuaskan pada jiwa pecinta bis di diri
saya..hehe. kru 17 UZ pun membalasnya dengan ucapan “sama-sama mas” dan
akhirnya bus melanjutkan ke perjalanan akhir di terminal Giwangan Yogyakarta. Dalam
hati saya sangat puas, meskipun berangkat ke Solo dapet yg slow but sure, namun
perjalanan ke Jogja dapet real show time but feel safety. Menunggu jemputan di
Indomaret janti, akhirnya pukul 20.52 7505 UY lewat disusul 7432 UY pukul 20.54.
dalam hati “hari ini tepat banget bareng 17 UZ” alhamdulilah jiwa bis ini
terpuaskan oleh aksi 17 UZ yg tak kusangka memberikan pertunjukan yg saya
harapkan walau nyalipnya di saat ibarat orang yg sedang bangun di dahului namun
skill untuk menempel bus di depannya dan mengejar yg sudah jauh itu sungguh
mengagumkan. Dengan average speed sekitar 80-90km dengan top speed mungkin
100an lebih, saya tak mengira driver sangat tenang, mungkin karena pengalaman
mungkin..hehe. Tentunya dalam perjalanan setengah touring ini tanpa memasang
status alay di media sosial yg sering diposting oleh pecinta bis yg katanya “bismania”
atau apalah yg katanya mania yg sedang on board di bus. Salam silver-biru
SGLoverz. #bukanmaniaalay.